Mengetahui minat dan bakat anak sejak dini itu penting banget. Apalagi kalau anak sudah punya hobi yang digemarinya. Bisa jadi hobi itu menjadi bakat terpendam yang bisa diasah menjadi suatu keahlian dirinya sendiri.
Ketika anak sudah besar dan belum mengetahui kemampuan dirinya, bisa jadi anak akan kebingungan dengan pemilihan profesinya. Anak menjadi bingung ketika memilih jurusan sekolah. Saat bekerja pun juga bisa bingung dengan minatnya.
Untuk itulah minat dan bakat anak sebaiknya kita ketahui sejak dini. Untuk meminimalisir kebingungan yang dihadapi ketika dewasa nanti. Karena anak akan menjadi fokus dengan kemampuan yang dimilikinya.
Apa Itu Minat dan Bakat?
Menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi), minat berarti keinginan. Sedangkan bakat merupakan kemampuan yang sudah ada atau dibawa sejak lahir. Jadi seorang yang mempunyai bakat adalah orang yang memiliki kemampuan yang diturunkan dari orang tuanya, atau bawaan alaminya sejak lahir.
Minat dan bakat sendiri menurutku harus menjadi satu kesatuan. Karena jika anak berbakat tetapi tidak berminat dengan bakat tersebut, anak akan merasa terpaksa melakukannya. Dan sebaiknya kita mencari minat dan bakat anak secara hati-hati.
Minat dan bakat anak bisa kita cari tahu sejak anak berumur 10 tahun. Karena anak sudah bereksplorasi dengan berbagai macam bidang. Secara perlahan kita perhatikan apa kesukaan anak kita. Tentu saja hal ini tidak secepat dan semudah saat dibayangkan. Karena mengetahui minat bakat anak bisa sampai anak dewasa.
Lalu, bagaimana kita mengetahui minat dan bakat yang ada dalam diri anak? Nah, disini aku akan berbagi beberapa cara untuk mengetahui minat dan bakat anak.
Cara Mengetahui Minat Bakat Anak
Agar kita sebagai orang tua tidak kesulitan untuk mencari minat bakat anak, maka diperlukan cara untuk mengetahuinya. Inilah cara yang bisa kita lakukan untuk mengetahui minat bakat anak sejak dini.
1. Mengenalkan Berbagai Bidang
Sebelum kita menyimpulkan minat sang anak, sebaiknya kita kenalkan dengan berbagai bidang. Seperti ilmu Sains, Olahraga, Seni, Agama, dan lain sebagainya. Sehingga anak akan mencoba berbagai macam bidang untuk dicoba.
Semakin banyak bidang yang dicoba oleh anak, maka semakin banyak pula keahlian yang dimilikinya. Dengan mencoba berbagai macam bidang tersebut, kita bisa mengetahui dimana bidang yang disukai anak. Inilah langkah awal yang bisa dicoba untuk mengetahui minat bakat anak.
2. Lihat Hobi dan Hasilnya
Setelah kita mengenalkan berbagai bidang pada anak, langkah selanjutnya adalah dengan mengetahui hobi atau kesukaan anak. Dari suatu hobi dan kegiatan yang disukai anak dilakukan dengan terus-menerus maka kita lihat hasilnya.
Kadang mungkin hasil dari bidang tersebut tidak terlalu bagus. Tapi jika anak nyaman dan bisa bertahan dengan kegiatan tersebut sebaiknya kita tetap mendukungnya. Agar anak tetap semangat untuk menekuni bidang yang disukainya tersebut.
3. Mengikutkan di Perlombaan
Selain dengan melihat dari bidang yang disukai anak, bisa juga dengan mengikuti perlombaan. Kita tidak tau bukan bagaimana kemampuan anak jika berhadapan dengan orang lain. Mungkin saja anak akan lebih termotivasi dengan adanya persaingan. Untuk itulah kita bisa mengikutkan anak di beberapa perlombaan.
Tentu saja sebelum mengikutkan anak di perlombaan, sebaiknya kita tetap menghargai pendapat anak. Apakah anak mau mengikuti perlombaan tersebut atau tidak. Agar anak tidak merasa terbebani dengan perlombaan tersebut.
4. Bangun Komunikasi dengan Anak
Sebuah komunikasi itu sangat penting di dalam keluarga. Khususnya dengan semua anggota keluarga yang ada di rumah terutama anak. Kita sebagai orang tua harus bisa membangun dan menjalin komunikasi dengan anak. Bangun komunikasi tentang minat sang anak.
Bidang apakah yang diinginkan anak, atau minat apa yang disukai anak. Tanyakan dan komunikasikan semua hal tentang minat tersebut. Apakah anak merasa berbakat di suatu bidang tertentu atau tidak. Dengan begitu kita juga bisa mempererat hubungan antar orang tua dan anak.
5. Bangun Sosialisasi Anak
Cara selanjutnya untuk mengetahui minat bakat anak sejak dini adalah dengan membangun sosialisasi anak. Kenalkan tentang berbagai lokasi dan banyak orang disekitar. Seperti sanggar, tempat latihan, tempat olahraga, dan sejenisnya. Kenalkan juga dengan orang yang menekuni bidang tersebut.
Sehingga anak bisa saling mengobrol dengan banyak orang. Dan membuka wawasannya dengan lebih luas lagi. Pengalaman yang dialami orang lain akan berbeda dengan pengalaman kita. Sehingga sisi lain dari cerita mereka juga bisa membangun minat sang anak.
6. Bebaskan Pilihan Anak
Sebagai orang tua, mungkin kita sempat berfikir bahwa anak kita kelak saat dewasa ingin menjadi apa. Boleh saja kita memberikan saran kepada anak, tetapi jangan sampai kita memaksakannya. Bebaskan pilihan minat tersebut pada anak. Karena yang akan menjalani kehidupan itu adalah anak sendiri.
Tetapi, bisa saja kok kita mengawasi anak dibelakangnya. Mendorongnya saat mereka mengalami kesulitan. Memberikan semangat agar mereka tidak menyerah. Dan meluruskannya saat anak melakukan kesalahan. Karena sejatinya mereka tetaplah anak kita.
7. Tes Minat dan Bakat
Langkah terakhir dari cara menemukan minat dan bakat anak adalah dengan melakukan tes minat dan bakat. Cara ini biasa dilakukan untuk menguji keakuratan bidang yang dipilih anak. Biasanya tes ini dilakukan agar orang tua lebih yakin bahwa pilihannya adalah benar.
Dari semua cara untuk mengetahui minat dan bakat anak, pasti masih ada kekurangannya. Tentu saja karena anak akan bertumbuh besar dan bisa saja minatnya akan terus berganti. Kita tetap bisa mengawasinya agar mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat. Untuk itulah kita sebagai orang tua tetap harus memperhatikan anak kita.
Cara yang baik adalah dengan mempertahankan hobi anak. Karena dengan adanya hobi, anak akan melakukan hal yang disukainya yang bisa jadi adalah bakat terpendamnya. Sehingga saat dewasa akan terbentuk minat dan bakatnya dalam bidang apa. Bisa juga menjadi seorang pengusaha seperti deeva collection yang selalu dirintis dari kecil hingga besar.
Semoga artikel ini bermanfaat, tetap jalin komunikasi dengan anak, dan sehat selalu. Terima kasih..
Aku jadi ingat sama anakku yang nomer 2 (sekarang smu kelas 10), dari kecil gak bisa diam. Kalau diajari sesuatu yg berhubungan dg motorik kasar, dia seneng banget dan cepet bisa. Kalau ditanya cita-cita nya, pingin jadi pesepakbola. Di sekolah sampai sekarang selalu masuk tim inti sekolah. Padahal gak pernah ikut sekolah bola... Emang bener sih, dari hobi, bisa kelihatan minat anak...
BalasHapus