Sabilafams Banner

Review Buku Membacakan Nyaring

Posting Komentar
Buku Membacakan Nyaring

Anak masih bayi kok sudah dibelikan buku? Buku mahal-mahal untuk anak masih bayi tu buat apa? Emang bayi sudah bisa baca?

Sering nggak sih bun dengerin celoteh seperti itu kalau kita belikan buku untuk anak? Apalagi kalau anaknya masih bayi? Hehe, cuekin aja deh ya. Mungkin masih banyak yang berpikiran seperti itu di lingkungan sekitar kita. Tapi kita jangan ikut-ikutan untuk tidak mengenalkan buku pada si kecil.

Kenapa sih buku itu penting? Apa benar buku itu harus dikenalkan pada anak sejak dini? Nah, kali ini aku mau bahas tentang buku yang ditulis oleh seorang Aktivis Read aloud dan Founder Reading Bugs Indonesia. Seperti apa sih bukunya?

Tentang Buku

Judul : Membacakan Nyaring
Penulis : Roosie Setiawan
Penerbit : Naura Publishing
ISBN : 978-602-385-275-8
Cetakan : 2, Agustus 2020
Harga : Rp 69.000 (Harga P. Jawa) 

Buku ini merupakan buku yang penting banget sebagai buku saku kita untuk mengenalkan Read Aloud pada si kecil. Buku ini menurutku ringan banget buat kita. Khususnya untuk kita yang belum terbiasa untuk membaca juga ya. Karena di dalam buku ini tidak monoton dan hanya berisi tulisan saja.

Tapi isi di dalam buku ini beragam, mulai dari penjelasan, tutorial, cerita, hingga tahapan yang perlu diajarkan pada anak. Semua ada di dalam buku ini. Isi materi di dalam buku juga terbagi-bagi berdasarkan umur baby. Jadi lebih memudahkan kita juga untuk mencari materi yang kita perlukan.

Oiya, untuk harga yang ditawarkan buku ini menurutku juga tidak mahal. Karena isi, manfaat yang didapat dari buku ini jauh terbilang lebih mahal daripada harga buku. Mau juga kan anak kita lebih mencintai buku daripada benda elektronik? Penasaran dengan bukunya? Ini dia review buku Membacakan Nyaring. 

Tahapan Membacakan Nyaring Pada Anak

Di dalam buku Membacakan Nyaring yang ditulis oleh bunda Roosie setiawan, terdapat beberapa tahapan membaca yang dilakukan anak. Dimulai dari umur berapa anak diajarkan membaca? Kalau menurut bunda Roosie adalah sejak kita mengetahui bahwa kita hamil. Jadi, sejak bayi masih ada di dalam kandungan.

Kalau sudah terlambat bagaimana? Tidak ada kata terlambat kok, jadi saat kita sudah berniat untuk mengenalkan buku pada anak, sebaiknya langsung dilakukan. Tidak perlu untuk menunggu anak besar dahulu. Nah, di buku Membacakan Nyaring ini, terdapat beberapa tahapan membaca untuk anak. Apa saja itu? 

Tahapan Membaca

1. Tahap Mendengar

Tahap mendengar adalah tahapan awal dari membacakan nyaring. Tahap yang digunakan pada bayi berusia 0 - 2 Bulan. Organ pendengaran terbentuk pada trimester ketiga pada bayi didalam kandungan. Sehingga pada saat itu kita dianjurkan untuk berbicara dengan janin, membacakan ayat suci, atau bacaan lain pada bayi.

Pada tahap pertama ini bayi biasanya menggunakan sebagian besar waktunya untuk tidur. Tapi tidak apa, pada tahapan mendengar ini kita tetap aktif untuk membacakan buku pada anak. Karena saat inilah anak mau fokus pada kita. Walaupun anak belum mengerti apa yang kita bacakan, tapi anak akan mengenali suara kita. Anak akan paham bahwa kita sedang berbicara dengannya. Disinilah kedekatan anak akan lebih erat hingga besar nanti. 

2. Tahap Mengamati

Tahap kedua adalah tahap mengamati yang dilakukan oleh bayi berusia 2 - 4 bulan. Pada tahap ini bayi mulai berkurang waktu tidurnya. Bayi akan mulai menjangkau benda yang dilihatnya walau belum bisa memegangnya. Mungkin juga bayi sudah bisa mengangkat kepala 90 derajat, bahkan dagunya saat kita tengkurapkan.

Pada tahap ini kita bisa mengajak bayi untuk melatih stimulasinya. Mengajak ngobrol dengan bayi, bernyanyi bersama, dan menggunakan buku lagu bergambar. Pada saat ini pun kita bisa membacakan buku pada bayi dengan cara menghadapkan buku kepada bayi. Sehingga bayi akan ikut mengamati apa yang dibacakan dan bahwa benda yang ada di depannya itu adalah buku. 

3. Tahap Bergumam

Tahap bergumam terjadi pada bayi berusia 4 - 8 bulan. Di tahap ini kita akan melihat perubahan bayi yang lebih besar. Biasanya di umur ini bayi sudah bisa melihat barang atau benda dengan ukuran lebih kecil. Sudah bisa menegakkan kepalanya saat didudukkan tanpa bantuan.

Di tahap inipun bayi sudah bisa bergumam, menggunakan kombinasi antara vocal dan konsonan seperti ma-ma atau ba-ba. Di tahap ini kita bisa melatih keterampilan komunikasi bayi, seperti bernyanyi bersama atau mengobrol bersama.

4. Tahap Berceloteh

Tahap berceloteh terjadi pada bayi usia 8 - 12 bulan. Di tahap ini bayi sudah bisa bergerak sangat aktif. Penglihatan sudah mendekati kemampuan orang dewasa, termasuk melihat warna, benda, dan gambar yang kecil. Bayi juga sudah bisa merangkak, berdiri, dan meraih benda-benda disekitar.

Di Tahap ini kita bisa melatih komunikasi bayi dengan saling bertanya. Apa yang sedang dilakukan, benda apa yang ada di tangan, dan lain sebagainya. Membacakan cerita dengan buku, dan membiarkan bayi bereksplorasi isi buku.

5. Tahap Membuat Kata

Tahap ini biasa terjadi di bayi umur 12 - 18 bulan. Di tahap ini bayi sudah mulai belajar cara berjalan. Bayi juga sudah bisa memahami beberapa kata yang sering di dengar. Dapat juga menyebutkan beberapa kata walaupun belum sempurna dalam pengucapannya.

Pada tahap ini kita bisa terus mengenalkan dan membacakan buku cerita. Buku cerita dengan gambar menarik agar anak tertarik dengan isi buku. Membiarkan anak mengeksplorasi isi buku cerita. Dengan secara bersamaan kita bisa menjelaskan isi buku tersebut.

6. Tahap Mengucapkan Kalimat

Tahap mengucapkan kalimat terjadi pada bayi berumur 18 - 24 bulan. Di tahap ini seharusnya bayi sudah bisa berjalan tanpa bantuan dan berlari. Bayi sudah bisa disebut batita (bawah tiga tahun) dan bukan bayi lagi. Bayi juga sudah bisa melempar, menendang bola dan bermain dengan barang mainannya.

Pada tahap ini bayi juga sudah bisa diajak bercakap, berdiskusi dengan kita. Bisa menjawab pertanyaan sederhana, seperti, "Sedang apa?". Dan bayi mungkin bisa menjawab dengan jawaban khusus seperti, "sedang makan", "makan roti", "mainan boneka", dan lain sebagainya.

Nah, itulah beberapa tahapan yang ada pada bayi. Di dalam buku Membacakan Nyaring juga akan dijelaskan tentang tantangan yang mungkin dihadapi saat membacakan buku pada anak. Jadi, kita bisa merespon dengan lebih baik dan tidak akan kebingungan.

Bagaimana dengan review buku Membacakan Nyaring dari bunda Roosie Setiawan ini? Apakah tertarik untuk mendekatkan buku juga pada si kecil? Yuk! Dekatkan literasi pada anak dimulai sejak dini, agar anak suka dengan buku hingga besar nanti.

Happy kids, Happy Family.. Terima kasih..

Fadmala A
Seorang ibu rumah tangga yang suka belajar dan mencari ilmu baru. Suka dengan tantangan dan sedang mencoba untuk konsisten untuk belajar.

Related Posts

Posting Komentar